Prestasi UGM

Banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh para mahasiswa Universitas Gadjah Mada, baik yang berupa prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Tentunya prestasi-prestasi yang telah ditorehkan sangatlah membanggakan. Berikut ini beberapa contoh potret prestasi yang telah ditorehkan oleh beberapa mahasiswa Universitas Gadjah Mada:

  1. Pengembangan Aplikasi Arthur untuk pariwisata di jogja

5366-artur-permudah-wisatawan-peroleh-informasi-wisata-yogyakarta

Ya, tentu kita tidak asing dengan yang namanya Yogyakarta. Selain disebut dengan kota pelajar Yogjakarta juga terkenal dengan obyek wisatanya yang tersebar hampir di seluruh daerah Yogyakarta baik itu pantai, kraton, gunung, dan lain-lain. Hampir semua objek wisata tersebut ada di Yogyakarta. Namun, beberapa obyek wisata tersebut tidak sepenuhnya diketahui oleh khalayak umum dan bahkan untuk menjangkau obyek-obyek tersebut masih kesulitan karena kurangnya deskripsi informasi yang diperoleh. Selain itu, saking banyaknya tempat-tempat wisata mana yang akan dituju kita sendiri bingung menentukan mana yang ingin kita kunjungi.

Nha, dengan adanya keluhan seperti yang telah dipaparkan beberapa mahasiswa yang terdiri dari disiplin ilmu pariwisata dan teknik elektro sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada berinisiatif mengembangkan sebuah system yang membantu dalam memudahkan para wisatawan untuk menentukan obyek wisata mana yang akan mereka tuju. Aplikasi yang dikembangkan bernama Artur (Augmented Reality for Information Tourism).

Aplikasi tersebut dikembangkan oleh M. Hikam Hidayat, Swakresna Edityo Murti, Wakhid Rahmaning Nugraha, Rizqi Prasetiawan, dan Naili Nahriyatul Ulya yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasi yang dibuat dapat menampilkan video, bentuk tiga dimensi objek, dan informasi yang berbasis teks. Seluruh informasi yang ada diolah dan ditampilkan secara menarik dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality.

Melalui aplikasi ini kelima mahasiswa tersebut dapat menyabet medali perak untuk ajang pimnas ke-28 pada tahun 2015 dalam kategori Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T). Pencapaian tersebut cukup membanggakan karena pimnas sendiri merupakan ajang bergengsi antar mahasiswa se-indonesia untuk menunjukkan karya-karyanya. Jadi tiap-tiap tim PKM-T yang mewakili universitasnya bersaing untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

  1. DTETI borong gelar di Gemastik 2015

20151028 juara 1 2 3 gemastik 3015

Gemastik atau Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) DIKTI, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan TIK dan pemanfaatan di Indonesia. Ajang ini menjadi cukup bergengsi dengan keikutsertaan beberapa universitas di Indonesia dan tentunya Universitas Gadjah Mada tidak luput dalam mengirimkan perwakilannya.

Tim yang terdriri dari beberapa mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) menyabet beberapa gelar dalam ajang bergengsi tingkat nasional yaitu Gemastik yang pada tahun 2015 lalu Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah. Beberapa gelar yang telah diraih diantaranya:

  1. Juara 1 Kategori Pengembangan Bisnis TIK, Tim Ace Culture Indonesia
  2. Juara 2 Kategori Pengembangan Bisnis TIK, Tim Classionary
  3. Juara 3 Piranti Cerdas, Tim Agroindo

(sumber: website Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada s1.jteti.ugm.ac.id)

  1. UKM futsal putri UGM menjuarai UGMFC 2016

12519644_1732322780379431_926382115_n

UGMFC (Universitas Gadjah Mada Futsal Championship) merupakan salah satu ajang kompetisi futsal yang di adakan oleh Universitas Gadjah Mada dimana kompetisi ini diikuti oleh berbagai universitas se-indonesia. Kompetisi ini sudah berjalan untuk ke-5 kalinya dan kompetisi ini yang semula hanya diperuntukkan untuk futsal kategori putra pada tahun 2016 menambahkan kategori untuk futsal putri untuk pertama kalinya. Dalam kategori putri diikuti oleh 8 peserta dari universitas di Indonesia futsal UGM putri meraih juara pertama. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Universitas Gadjah Mada dimana ini pertama kali diadakan untuk kategori putri dengan meraih juara pertama.

  1. Tim Robotika UGM Borong Juara KRI Regional III

IMG-20160425-WA0008-horz

Tim robotika UGM berhasil memborong juara kontes robot se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional III pada Sabtu, 23 April lalu, UGM berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu.

Dalam kompetisi robot itu yang digelar di Universitas Diponegoro itu tim Gadjah Mada Robotic Team (GMRT). Medali emas pertama dipersembahkan robot Alfalah yang berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Beroda Indonesia (KRPAI Beroda). Kemudian robot Alfan juga menyabet medali emas dari Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) sekaligus meraih predikat the best artistic. Sedangkan robot Alfarobi berhasil membawa pulang medali perunggu dari Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).

Pada kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) Robot Spy UGM berhasil mendapatkan juara harapan 1. Dengan demikian berkesempatan maju ke Kontes Robot Tingkat Nasional di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada 1-4 Juni 2016 mendatang.

KRI Regional III diikuti sekitar 90 tim robotika dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dalam kontes robot ini mempertandingkan 5 kategori lomba yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), serta Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).

Ketua Pelaksana GMRT, Falanas Farhan mengatakan selama berlaga di kontes robot ini, tim robot UGM tidak menemui kendala yang berarti. Mereka hanya perlu melakukan penyesuaian dan adaptasi robot di lapangan sebelum bertanding.

“Untuk robot Alfalah yang berkompetisi dalam KRPAI beroda berhasil mengungguli robot lainnya dengan berhasil mencari dan memadamkan sejumlah titik api serta menyelamatkan korban dengan cepat,” jelasnya, Selasa (26/4) di Kampus UGM.

Sementara robot Alfan yang berlaga di KRSTI berhasil menjadi juara karena kemampuannya menampilkan tarian topeng betawi yang elegan dan luwes. Selain itu juga memiliki desain yang menarik sehingga menyabet penghargaan the best artistic

“Robot Alfan juga bisa menyuguhkan gerakan mengambil topeng yang berada di belakang kepala robot dan memakai topengnya. Hal ini tidak dilakukan oleh tim robot yang lain, ini yang juga menjadi kelebihan robot UGM,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Industri ini.

Manajer GMRT, Dr. Rahmat Sriwijaya menyampaikan dalam KRI kali ini UGM mengirimkan 5 tim robot untuk berlaga dalam semua kategori yang dipertandingkan. Berkat usaha dan kerja keras tim robot UGM berhasil meraih gelar juara terbanyak dengan perincian juara 1 dari dua kategori yaitu KRSTI dan KRPAI Beroda, juara 3 KRSBI, dan juara 4 KRAI.

“UGM meraih juara 1 terbanyak dalam Kontes Robot Indonesia Regional III kemarin,” jelasnya.

Keberhasilan tersebut dikatakan Rahmat merupakan buah dari kekompakan tim mahasiswa dan dosen. Ditambah dengan dukungan kuat dari universitas terutama terkait pendanaan untuk pengadaan komponen dan riset dalam pengembangan robot.

Sementara, Kasubdit Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr.Ahmad Agus Setiawan, mengapresiasi kemenangan yang diraih oleh tim robotika UGM. Prestasi ini merupakan hasil sinergi para mahasiswa dan dosen pembimbing dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informatika, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika , Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA, serta Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi. Selain itu juga dukungan dari pihak universitas.

“Kami akan terus bahu membahu mempersiapkan tim robotika UGM untuk kembali berlaga di kontes robot tingkat nasional. Harapannya bisa kembali berjaya seperti tahun-tahun sebelumnya hingga level internasional,” harapnya.

Pada tahun 2013 lalu tim robot UGM berhasil meraih 3 emas dan 1 perak dalam Kontes Robot Robogames di San Mateo, Amerika Serikat. Selain itu juga meraih juara 1 Trinity College Firefighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Amerika Serikat. Demikian pula di tahun 2012 dan 2011 silam berhasil meraih juara dalam kontes serupa di tingkat dunia. (Humas UGM/Ika)

Sumber: http://ristekdikti.go.id/tim-robotika-ugm-borong-juara-kri-regional-iii/

  1. Tim UGM Juara Kompetisi Debat Nasional

tim-ugm-juara-kompetisi-debat-nasional-lqYYOwLPgx

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil memenangi kompetisi debat nasional yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Para mahasiswa tersebut adalah Joko Susilo dan Alfath Bagus dari Fisipol, serta Safira Salsabila dari Fakultas Hukum. Mereka bergabung dalam tim yang diberi nama Rumah Cokro.

Pada ajang Indonesian Debate Competition-International Accounting Week itu seluruh peserta diberikan sejumlah mosi untuk didebatkan bersama. Joko Susilo menjelaskan, terdapat sekira 25 mosi dengan berbagai topik, seperti isu MEA, UMKM, inflasi dan efek harga BBM, legalisasi penjualan organ manusia, hak suara narapidana, dan hukum pidana anak di bawah umur.

Dia menambahkan, selain beberapa isu di atas terdapat juga isu lain, terkait kualitas guru, implementasi kurikulum 2013, kebijakan hukuman mati, wajib militer untuk generasi muda, tindak korupsi dan pemilu serta peran parpol dalam demokrasi.

“Predikat juara pertama berhasil diraih tim UGM setelah berhasil mengalahkan tim Universitas Airlangga dalam babak final dengan mosi ‘Golput Dalam Pemilu sebagai Bukti Rendahnya Jiwa Nasionalisme’,” ujarnya dinukil dari laman UGM, Rabu (6/4/2016).

Atas prestasi yang diraih timnya, Joko merasa bangga. Menurut dia, menang perlombaan debat tak hanya mencetak prestasi, tetapi juga bisa menjadi ruang untuk berdialektika, beretorika, serta mendorong peningkatan kapasitas diri.

“Semoga mahasiswa UGM semakin aktif berprestasi dalam bidang masing-masing,” tutupnya. (ira)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/04/06/65/1355404/tim-ugm-juara-kompetisi-debat-nasional

  1. Aplikasi Mahasiswa UGM Jadi Favorit di Indonesia

aplikasi-mahasiswa-ugm-jadi-favorit-di-indonesia-DOlKlMJbRq

Aplikasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil masuk dalam Top 33 Mobile Apps 2016 Karya Anak Bangsa. Diberi nama ‘Pasienia’, aplikasi yang lahir dari ajang Innovative Academy UGM ini terpilih karena popularitasnya di Google Play Store, khususnya pada kategori kesehatan (health).

Pasienia adalah aplikasi berbasis android yang berfungsi menghubungkan pasien dengan keluarga untuk berbagi pengetahuan dan informasi terkait penyakit yang tengah dideritanya. Aplikasi berupa media sosial ini kemudian menjadi ruang untuk saling curhat dan memberikan semangat satu sama lain.

CEO Pasienia, Fadli Wilihandarwo mengembangkan aplikasi bersama tiga rekannya, yakni Haidar Ali Ismail dari FMIPA, serta Dimas Ragil Mumpuni dan Rusmawati Harya Megasari dari FEB. Saat ini, Pasienia telah memiliki lebih dari 5.200 user.

“Ada sekira 1.500 interaksi antaruser yang saling berkomunikasi melalui aplikasi ini. Kami senang dan bangga atas prestasi ini, semoga bisa semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya Pasienia,” ujar Fadli dinukil dari laman UGM, Jumat (8/4/2016).

Fadli menceritakan, awalnya tak percaya jika aplikasi lokal banyak diminati. Pasalnya, meski Indonesia sempat tercatat sebagai negara dengan pengunduh aplikasi terbanyak dunia, sebagian besar mobile apps buatan Indonesia belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Adanya penghargaan ini menunjukkan bahwa ada fasilitas mobile apps lokal yang ternyata cukup diminati dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia,” ucap mahasiswa kedokteran itu.

Tak puas dengan Pasienia, Fadli dan timnya berupaya mengembangkan fitur baru yaitu special promotion, yakni semacam apotek online. Melalui fitur ini, pengguna atau pasien bisa membeli obat secara online dan mendapatkan potongan harga hingga 20 persen. Tak hanya itu, mereka juga berencana akan segera merilis aplikasi Pasienia dalam versi web.

“Mei ini kami akan mengembangkan Pasienia dengan target pasar internasional. Targetnya tahun ini bisa segera diluncurkan sehingga manfaat aplikasi ini bisa dirasakan oleh masyarakat dunia,” pungkasnya. (ira)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/04/08/65/1357508/aplikasi-mahasiswa-ugm-jadi-favorit-di-indonesia

  1. Mahasiswa UGM Juara Lomba Kalkulus Tingkat Nasional

mahasiswa-ugm-juara-lomba-kalkulus-tingkat-nasional-aZSeFCQrEG

Matematika, khususnya kalkulus merupakan salah satu pelajaran yang ditakuti oleh sebagian siswa bahkan mahasiswa. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi beberapa mahasiwa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Univeritas Gadjah Mada (UGM). Sebab, beberapa tim perwakilan UGM justru meraih prestasi di kejuaraan Mathematics ITS Calculus Competition (MISSION)

Tim UGM berhasil meraih juara pertama dan juara ketiga dalam Olimpiade Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (OMITS). Juara pertama diraih oleh Erwin Eko Wahyudi dan Garry Ariel. Sedangkan juara ketiga diperoleh Mu’amar Musa N dan Riky Kurniawan.

Erwin mengatakan, kompetisi MISSION itu diikuti 100 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti ITS, ITB, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, UIN Sunan Kalijaga, dan UGM. Menurut dia, perjuangannya bisa mendapat predikat juara bukan hal yang mudah lantaran harus bersaing dengan 99 tim lain dalam babak penyisihan.

“Pada tahap penyisihan seluruh peserta diminta untuk mengerjakan soal-soal kalkulus yang berbentuk 40 soal pilihan ganda dan 10 soal berupa isian singkat. Dari 100 tim tersebut dipilih 15 tim yang maju ke tingkat nasional. Ada enam tim UGM yang berhasil masuk di tingkat nasional,” ujarnya seperti dinukil dari laman UGM, Sabtu (9/4/2016).

Pada babak final, lanjut Erwin, seluruh tim harus melalui seleksi dalam dua sesi yaitu presentasi dan rally. Dalam sesi presentasi peserta diberikan sejumlah soal untuk dipecahkan dan dipresentasikan di hadapan dewan juri. Sedangkan pada sesi rally setiap tim harus mengerjakan soal-soal kalkulus dalam tiga pos yang berbeda dalam waktu satu jam.

“Senang bisa mendapatkan hasil maksimal dan memberikan prestasi terbaik bagi universitas. Semoga ke depan akan semakin banyak lagi prestasi yang ditorehkan mahasiswa UGM dalam berbagai kejuaraan,” pungkas mahasiswa angkatan 2012 tersebut. (ira)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/04/09/65/1358516/mahasiswa-ugm-juara-lomba-kalkulus-tingkat-nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published.